ALAMAT KANTOR

ALAMAT KANTOR :
Jalan Kuranji KM 1,2 Sebamban III Blok C, RT 001, Desa Kerta Buwana

Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, Kode Pos 72274

Alamat e-Mail : kertabuwana.desa@gmail.com

Kamis, 16 Juli 2015

PENJOR GALUNGAN



LOMBA PENJOR GALUNGAN : ANTARA MAKNA RELIGIUS DAN ESTETIKA

Kerta Buwana – Perayaan Hari Raya Galungan dalam Hindu khusunya masyarakat Bali identik dengan Penjor. Tak lepas warga masyarakat Bali yang ada di Desa Kerta Buwana Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel pun dalam perayaan Hari Galungan yang jatuh pada hari Rabu (15/7/2015) masing-masing memasang penjor di depan pintu masuk pekarangan rumah. Penjor yang dipasang kali ini adalah penjor sakral yang berhubunganh dengan ritual keagamaan. Penjor ini berbeda dengan penjor hiasan yang dipasang seperti pada saat acara lomba desa, acara undangan pengantin, dan lain lain.

Menurut Babad Bali pada halaman situsnya di http://www.babadbali.com/canangsari/hkt-penjor-penggunaan.htm menyebutkan :
Penjor merupakan salah satu sarana Upakara dalam merayakan Hari Raya Galungan, adalah lambang pertiwi bhuwana agung, alam semesta kita ini dengan segala hasilnya yang memberikan kehidupan dan keselamatan. Selain itu juga, penjor merupakan simbol gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan.

Bahan penjor terdiri dari sebatang bambu yang ujungnya melengkung, dihiasi dengan daun kelapa/ daun enau yang muda serta daun- daunan lainnya (Plawa).
Perlengkapan Penjor adalah pala bungkah (umbi-umbian seperti ketela rambat), Pala Gantung (misalnya kelapa, mentimun, pisang, nanas dll), Pala Wija (seperti jagung, padi dll), jajan, serta sanggah Ardha Candra (sanggah cucuk yang dibuat dari bambu, sebagai lambang Hyang Ardha Candra) lengkap dengan sesajennya. Pada ujung penjor digantungkan sampiyan penjor lengkap dengan porosan dan bunga.

Tujuan pemasangan penjor yakni sebagai swadharma umat Hindu untuk mewujudkan rasa bhakti dan terima kasih ke hadapan Hyang Widhi Wasa atas kemakmuran yang dilimpahkan-Nya.
Pemasangan penjor dilaksanakan pada hari Anggara Wage wara Dungulan (sehari sebelum Galungan).
Penjor dipasang atau ditancapkan pada "lebuh" di depan sebelah pintu masuk pekarangan rumah. Sedangkan sanggah dan lengkungan ujung penjor menghadap ke tengah jalan.
Penjor dapat dicabut pada hari Redite Umanis Langkir (sehari setelah Kuningan). Sementara itu perlengkapan seperti sampian, lamak serta perlengkapan upakara Galungan lainnya dapat dibakar dan abunya sebagian disimpan pada kelapa gading muda yang dikasturi.
Pada hari Budha Kliwon Pahang (35 hari setelah Hari Raya Galungan), abu dalam kelapa gading tersebut di atas dilengkapi dengan sarana kawangen dan 11 uang kepeng/ logam selanjutnya ditanam di pekarangan rumah atau dihanyutkan disertai permohonan pakukuh jiwa urip (kadirgayusan).

Melihat makna religius yang terkandung dalam Filosofi sebuah Penjor disamping Estetika seni keindahannya, wajarlah pada akhirnya Karang Taruna Buwana Sari didukung Pemerintah Desa Kerta Buwana berinisiatif mengadakan penilaian Penjor yang dipasang untuk menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan kali ini.

Menurut Komang Muliadi, Ketua Karang Taruna Buwana Sari bersama panitia lomba, ada beberapa kriteria penilaian dalam lomba menghias penjor yang akan menjadi poin sebagai tolak ukurnya antara lain Kelengkapan Penjor meliputi Sanggah, Pala Bungkah, Pala Gantung maupun Pala Wija, Sampian Penjor, Lamak, Ceniga dan Kain. Dari kelengkapan masing-masing unsur penjor tersebut akan dinilai kreasi serta keindahan penjor secara keseluruhan.

Kepala Desa Kerta Buwana, I Gusti Kadek Arsana yang ikut mendampingi penilaian lomba penjor Selasa sore (14/7/2015) mengatakan bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Desa Kerta Buwana. Gusti Arsana mengatakan masih banyak terdapat kekurangan dalam pelaksanaan penilaian lomba menghias penjor kali ini, namun demikian pihaknya sangat menyambut baik atas inisiatif dan partisipasi Karang Taruna Buwana Sari dalam menyambut dan memeriahkan Hari Raya Galungan tahun ini yang juga bertepatan dengan Perayaan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
Ke depannya, Kepala Desa berharap kegiatan semacam ini tetap dapat terlaksana kembali, tentunya lebih baik lagi dengan persiapan dan dengan dukungan semua pihak, terutama kerjasama antara Desa Dinas dan Desa Adat Kerta Buwana, disamping partisipasi dari Karang Taruna Desa maupun Truna Truni Desa Adat dan seluruh lapisan masyarakat Desa Kerta Buwana.

Dari hasil penilaian lomba menghias penjor di 3 Dusun dan 13 RT di Desa Kerta Buwana yang dilaksanakan selama 2 hari oleh panitia, puncaknya adalah pengumuman pemenang dan pembagian hadiah yang ditunggu-tunggu oleh para seserta, akhirnya Rabu malam (15/7/2015) disaksikan ratusan lebih pasang mata disela-sela hiburan organ tunggal yang digelar oleh Panitia, 10 pemenang dengan kategori 9 peserta terbaik dan 1 peserta Juara Umum satu persatu memasuki panggung hiburan untuk menerima hadiah.
Dan pada puncaknya, atas nama I Ketut Suryawan dari Dusun Pulosari RT 11 berhak mendapat Hadiah sekaligus tropi Piala sebagai juara Umum pemenang Lomba Penjor menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan yang diserahkan langsung oleh Kepala Desa Kerta Buwana, I Gusti Kadek Arsana. *iws

(Berita oleh : I Wayan Sukadana, S.Hut)

1 komentar: